Para siswa saat memperingati Hari Gizi dan Hari Kusta Interasional SD Limas Peringati Hari Gizi dan Hari Kusta Internasional
25 January 2017 – Pelajar Sekolah Dasar Muhammadiyah lima belas (SD Limas) Surabaya peringati hari gizi dengan gelar aksi sosiodrama bertajuk banca’an ‘Telolet’. Kepala Sekolah SD Limas Surabaya, M, Natsir mengatakan adanya kegiatan peringatan hari gizi dan hari kusta Internasional sengaja untuk menambah wawasan pengetahuan secara visual.
Yakni, metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial antar manusia. Ada sekitar 730 anak dilibatkan bersama di halaman sekolah serentak makan bersama dari bekal nasi kotak yang dibawa dari rumah masing-masing siswa.
“Teatrikal aksi siswa dan siswi SD Limas ini untuk melatih keberanian anak menangani sebuah permasalahan yang berkaitan denga masyarakat langsung. Dan enting mengenal kesehatan itu bukan ke dukun tapI ke medis,” terangnya disela aksi sosiodrama para murid SD Limas, Surabaya.
Lengkap dengan busana medis dan penokohan dukun dan dokter serta pasien yang diperankan para murid dalam aksi sosiodrama, juga sekaligus mengangkat nilai edukasi dengan metode pembelajaran tehnik bermain seni peran di peringatan hari gizi dan hari kusta Internasional.
Yang menarik, peran pasien dari para dokter cilik SD Limas ini diperankan miss Vinnakota Naga Haritha asal India, yang sedang study cara kepedulian dan keramahan warga negara Indonesia dalam aplikasi metode belajar mengajar dalam dunia pendidikan.
“Selama sebulan ke depan, saya belajar budaya mulai persamaan dan perbedaan kultur. Misalnya, fleksibelitas metode mengajar dari guru ke murid lebih ramah kalu di Indonesia. Kedua, dari segi baju dan makanan sangat berbeda di India,” jelas Vinna, Mahasiswi semester IV SRM University Chennai jurusan marketing management yang perankan tokoh pasien dalam aksi sosiodrama SD Limas.
Dalam penjelasan Guru tamu study ini, Vinnakota juga mewakli delegasi dari AIESEC sebuah organisasi beranggotakan 150 negara dari belahan dunia yang mempunyai misi pengembangan leadershi skill pada kaum muda dalam kesempatan International exchange.
Diakui Vinna, yang baru datang dua kali ke Indonesia ini sangat berkesan berkunjung ke Indonesia. “Orang Indonesia lebih komunikatif, jika dibanding negara lain. Kunjungan study ini juga pengalaman baru yang paling berkesan dan survive untuk mengembangkan potensi diri,” tutupnya.
Dikutip dari : kabarjawatimur
SURABAYA (kabarjawatimur.com)
10 Comments Added
Join Discusion